Sejarah Bekasi Pada Beberapa Masa
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ7kw0AxOYaQv6dzmYzAEr4K7_k2Emy5-Uv7tp0k_sUWQMa0LrOfm3z2BnluL1FWqK9cSxFYMrZOHAUoXk2BW_DsiSAFKfVFSctNXx5JBPZOeUd2gGAOnxDV03RxzovZTodeVg5Nx3lFL7/s400/Rainbow-hi+res-png.png)
Bekasi Pada Masa Kerajaan, penelusuran Poerbatjaraka (seorang ahli bahasa Sansakerta dan bahasa Jawa Kuno). Kata “Bekasi” secara filologis berasal dari kata Candrabhaga; Candra berarti bulan (“sasi” dalam bahasa Jawa Kuno) dan Bhaga berarti bagian. Jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan . Pelafalannya kata Candrabhaga kadang berubah menjadi Sasibhaga atau Bhagasasi . Dalam pengucapannya sering disingkat Bhagasi , dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis Bacassie (di Stasiun KA Lemahabang pernah ditemukan plang nama Bacassie). Kata Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi sampai dengan sekarang. Candrabhaga merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara , yang berdiri sejak abad ke 5 Masehi. Ada 7 (tujuh) prasasti yang menyebutkan adanya kerajaan Tarumanagara yang dipimpin oleh Maharaja Purnawarman , yakni : Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta), Prasasti Ciaruteun , Prasasti Muara Cianteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi (k...